Toko baju online bisa menjadi pilihan yang tepat bagi kaum perempuan yang mau update koleksi bajunya, tanpa harus keluar rumah ke mall. Di tambah lagi, semakin banyak perempuan yang peduli lingkungan, dan akhirnya memilih akivitas belanja dengan cara online.
Hasil studi lembaga peduli lingkungan Green Design Institute – Carnegie Mellon University pada akhir tahun 2008 menemukan kesimpulan bahwa belanja online menggunakan konsumsi energi 30% lebih rendah dan juga menurunkan emisi karbon 30% lebih rendah daripada model transaksi bisnis tradisional.
Tapi sudah ada bantahan bahwa belanja online tidak selalu ramah lingkungan. Transaksi online memang bisa mengurangi pengangkutan dari gudang ke toko atau pusat distribusi, tetapi menaikkan penggunaan energi untuk pengoperasian server di pusat data (data center) serta proses pengepakan barang per satuan. Walaupun pemesan barang tidak perlu transportasi, pengantaran barang ke konsumen akhir umumnya tetap menggunakan kendaraan bermotor yang tentu mengeluarkan emisi karbon dioksida.
Hasil temuan Professor Phil Blythe, kepala institusi riset IET : Transport Policy Panel and Professor of Intelligent Transport Systems Newcastle University, Inggris. mengungkap bahwa jika pun terdapat penghematan energi yang berhasil didapat dari aktivitas belanja on-line sesungguhnya besaran nilainya kurang signifikan; demikian yang disimpulkannya berdasar kajian dampak aktivitas “rebound” dari istilah dalam bidang kajian transportasi.
Adapun persyaratan yang mesti dipenuhi agar aktivitas berbelanja on-line dapat bernilai ramah lingkungan menurut Professor Phil Blythe, maka seorang pengguna Internet hendaknya memperhatikan bahwa; sebaiknya pada saat melaksanakan aktivitas belanja hendaknya melakukan setidaknya pembelian 25 belanjaan, jarak antara rumah dengan lokasi toko tempat pembelanjaan setidaknya 50 km, dan memenuhi faktor 3,5 kali besaran “traditional shopping trips”.
Jadi kalau kamu mau belanja online, belanjalah secara borongan :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar