Selasa, 01 Mei 2012

Solar Industri & Klasifikasinya

Solar industri biasa dipakai untuk mesin diesel, terutama kendaraan untuk mendistribusikan makanan dan produk manufaktur, mobil, kapal, generator yang menyuplai energi cadangan dengan listrik. Disinyalir bahan bakar ini lebih bersih dan terbilang lebih ekonomis dibanding bahan bakar fosil lainnya. Solar industri memiliki beberapa klasifikasi, sebagai berikut.

solar industri

Klasifikasi 1D
Mesin diesel yang mengkonsumsi solar industri 1D, yang memaksimalkan kerja mesin di cuaca dingin sekalipun karena memiliki titik tuang dan kekentalan yang lebih rendah. Di cuaca dingin, bahan bakar harus tetap cair di temperatur rendah. Ketebalan atau kekentalan bahan bakar juga harus rendah selama cuaca dingin agar mampu mengalir. Solar industri 1D memiliki BTU (British thermal units) lebih rendah, yang menghasilkan jarak tempuh lebih rendah per galonnya. Menurut BanksPower.com, kebiasaan menyalakan dan mematikan mesin secara berkala dan sering, sebaiknya menggunakan solar industri D1.
Klasifikasi 2D
Menurut Tomorrow'sTechnician.com, mesin diesl bertenaga solar industri klasifikasi 2D, bekerja sangat baik untuk cuaca lebih hangat. Bahan bakar ini memiliki titik tuang dan kekentalan lebih tinggi sehingga lebih cepat cair di temperatur tinggi. Dengan kekentalan yang lebih tinggi, bahan bakar solar industri 2D menahan minyak dan memberikan perlindungan lebih baik saat terjadi proses pemindahan sistem injeksi bahan bakar. 2D juga memiliki rating BTU lebih tinggi yang artinya memberikan tenaga dan jarak tempuh lebih baik.

Klasifikasi 4D
Mesin mobile tidak dapat menggunakan solar industri4D. klasifikasi ini lebih baik perfomanya saat digunakan sebagai bahan bakar untuk unit berkecepatan rendah. 4D memiliki kekentalan lebih tinggi dan kualitas lubricating lebih baik daripada bahan bakar diesel lainnya, tapi pada umumnya mensyaratkan temperatur ruang hangat agar bisa mengalir dengan baik di dalam sistem bahan bakarnya.

Rating Cetane
Rating cetane menunjukan ukuran kualitas bahan bakar solar industri. Ukuran ini menandakan seberapa mudah bahan bakar bekerja di temperature dingin dan hangat. Rating yang berlaku umum di Amerika adalah 40, dengan tingkatan ultra-low sulfur bahan bakar diesel pada angka 50 hingga 60. Contohnya Dodge, merekomendasikan rating cetane 40 untuk temperatur di atas 32 derajat, dan rating 45 untuk temperatur di bawah 32.

Solar Industri
Biodiesel Minyak dari tanaman, seperti kedelai dan sawit, lemak binatang dan minyak goring yang didaur ulang adalah beberapa produk yang dipoduksi sebagai bahan bakar soalr industri biodiesel. Terkadang digunakan sebagai campuran terpisah, biodiesel biasanya dicampur dengan solar industri konvensional. Keuntungan biodiesel diantaranya adalah mengurangi ketergantungan industri pada minyak mentah dunia dan menekan emisi gas serta efek rumah kaca. Changes in Diesel Fuel, jurnal National Biodiesel Board Amerika, menyatakan biodiesel tidak beracun dan bisa hancur olek bakteri sehingga aman untuk lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar